CERPEN
inilah contoh cerpen, yang insya'allah membantu. walaupun menurut saya tidak membantu. selamat membaca semoga nggak trhibur
ROK MELOROT
Ceritaku ini berawal ketika
Aku berusia tujuh tahun dan saat itu juga Aku menjadi siswa baru di SD Negeri
Ngemplak yang letaknya tidak jauh dari rumahku atau tepatnya di Desa
Tawangsari. Bagiku SD itu lumayan bagus walaupun terletak di daerah pedesaan.
Di SD inilah Aku mempunyai pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Sebelum bersekolah di SD
Negeri Ngemplak, Aku bersekolah di TK Pertiwi 1 Tawangsari dan duduk di kelas
nol besar atau TK B. Disana Aku mempunyai dua sahabat dekat yang sangat baik
kepadaku. Ketika di sekolah maupun di rumah kita terkadang bemain bersama,
mengerjakan PR besama, berangkat dan pulang sekolah bersama , bahkan mandi di
sungai bersama.
 Kedua sahabatku itu bernama Ira dan Tyas. Ira
merupakan sahabat yang paling dekat denganku daripada Tyas. Mungin karena Ira
satu desa denganku yang menyebabkan aku lebih akrab dengannya dan Ira sering
bermain kerumahku sepulang sekolah dari pada Tyas. Tyas tidak terlalu sering
kerumahku, bukan karena Rumahku dengan rumahnya terlalu jauh, tetapi karena Pak
Saputra yang merupakan ayah dari tyas itu terkenal galak. Sehingga Tyas takut
jika bermain kerumahku.
Selain Ira dan Tyas Aku
juga mempunyai teman yang kebetulan tetangga dekatku atau dapat dikatakan teman
lima langkah dari rumahku, karena rumahnya bersebelahan denganku . Teman
sekaligus tetangggaku itu biasa Aku panggil Mbak Wulan. Aku memanggilnya dengan
sebutan mbak karena umur Mbak Wulan lebih tua dariku dengan selisih umur satu
tahun lebih tiga bulan. Berbeda dengan Ira yang biasa bermain kerumahku
sepulang sekolah, Mbak wulan hanya bermain kerumahku ketika setelah adzan
magrib, karena Mbak Wulan terbiasa tidur siang dan ketika tidur sulit untuk
dibangunkan.
Waktu untuk belajar di TK
Pertiwi 1 Tawangsari hampir berakhir para orang tua mualai mempersiapkan
sekolah lanjutan baru yang dirasa berkualitas dan nyaman untuk anak-anaknya.
Ada orang tua yang mendatarkan anaknya ke SD, MI, maupun Pondok, tetapi
diantara  banyak orang tua 80%
mendaftarkan anaknya ke SD. Termasuk orang tuaku dan orang tua kedua sahabatku
juga mendaftarkan anaknya ke SD Negeri Njalinan.
Azan tanda sholat magrib
sedang dikumandang Aku dan Mbak Wulan berangkat bersama menuju mushola yang ada
di desa kami. Di mushola Aku dan Mbak Wulan bertemu dengan Ira yang sedang
menungguku di teras mushola. Sebelum sholat di mulai Ira menceritakan tentang
seragam SD barunya yang dibeli di toko josena. ”tadi siang aku diajak ibu
membeli seragam baru untuk SD di toko josena”,begitu jelasnya. Aku dan Mbak Wulan
hanya diam saja mendengarkan cerita Ira tentang seragam barunya itu.
Sholat sudah dimulai, semua
jamaah mengikuti setiap gerakan imam dengan khusuk. Seperti biasanya, Aku dan Mbak
Wulan setelah sholat pulang terlebih dahulu, sedangkan jamaah lainya masih di
masjid, karena biasanya setelah sholat magrib diadakan tausiah yang disampaikan
 imam. Kegiatan  tausiyah itu diberikan untuk menunggu waktu
sholat isya dan memberi bekal tentang keagamaan kepada masyarakat di desa kami.
Aku dan Mbak Wulan pulang
terlebih dahulu untuk bermain bersama di rumahku. Sebelum ke rumahku, Mbak Wulan
mengembalikan mukena kerumahnya terlebih dahulu.
Beberapa menit kemudian
Mbak Wulan datang ke rumahku dengan membawa setoples cemilan yang akan dibagikan
kepadaku. Ketika Mbak Wulan datang, Aku sedang menyaksikan acara TV kartun
sponbob. Tiba tiba Mbak Wulan duduk di sampingku untuk menyaksikan kartun
tersebut dan menikmati cemilan.
Saat sela-sela iklan dan
menunggu kartun sponsbob dimulai lagi, aku bertanya kepada wulan bagaimana
perbedaan antara TK dan SD. Yang kebetulan Mbak Wulan akan naik kelas dua
dibangku sekolah dasar.”Mbak apa perbedaan antara TK dan SD?”,tanyaku kepada Mbak
Wulan. Lalu Mbak Wulan menjawab dengan singkat, ”tentu ada banyak
perbedaannya”. Dengan penuh keingintahuan aku mencoba bertanya lagi,”lalu apa
perbedaan itu ?”. Mbak Wulan pun menjawab, ”di SD gurunya galak,  sering diberi tugas serta mata pelajaran SD
lebih banyak dan susah”.
Setelah mendengarkan cerita
tentang SD yang terlihat lebih berat dari pada TK. Aku pun berpikir tidak mau
sekolah di SD dan lebih memilih untuk tetap belajar di TK saja karena di TK Aku
mempunyai guru yang bernama Bu Yeni. Guru itu memang baik, tidak pernah marah,
mengajarkan ilmu dengan sabar, dan yang paling Aku sukai dari Bu Yeni yaitu
ketika mendongeng. Ketika mendongeng semua siswa mendengarkan dengan antusias karena
setelah mendongeng biasanya Bu Yeni memberikan pertanyaan dan bagi siswa yang
dapat menjawab akan diberi hadiah.
Besok adalah hari pertamaku
duduk di bangku Sekolah Dasar. Siang ini Aku diajak kedua orang tuaku untuk
membeli seragam sekolah baru ditempat Ira membeli seragam SD . ”Nduk, ayo beli
seragam baru”, begitu ajaknya. Karena telah mendengar cerita Mbak Wulan tentang
SD aku menjawab, “aku gak mau sekolah di SD aku aku pilih sekolah di TK saja”.
Sambil tertawa ibuku mencoba merayuku dengan berbagai cara, tetapi aku tetap
tidak mau. 
Akhirnya kedua orang tuaku
memarahiku . kemudian aku menangis dan masuk kamar serta tak lupa untuk menguci
pintu kamar dengan tujuan agar orang tuaku tidak bisa masuk ke kamarku dan mencoba
untuk memarahiku lagi. Ketika orang tuaku menungguku di kamar tamu. Di kamar Aku  memikirkan cara untuk keluar kamar tanpa di
ketahui ibuku. Akhirnya Aku menemukan cara, yaitu keluar kamar lewat jendela
yang ada di kamarku. Dengan hati-hati Aku membuka jendela agar tidak diketahui
orang tuaku.
Berkat kehati-hatian itu Aku
dapat keluar rumah tanpa ketahuan orang tuaku. Dengan secepat mungkin Aku
berlari menuju rumah nenek yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari rumahku.
Mungkin saat itu orang tuaku mengira Aku pergi bermain ke rumah temanku.
Sehingga orang tuaku tidak mencariku dan membelikan seragam SD dan segala
keperluan sekolah lainya sendiri tanpa mengajaku.
 Hari hampir petang, aku pulang ke rumah
diantar nenekku. Tiba- tiba orang tuaku datang membawa seragam SD, kemudian aku
disuruh untuk mencobanya tetapi aku tidak mau mencobanya.
Hari  pertama bersekolah di SD Negeri Ngemplak pun
tiba. Aku dengan terpaksa mau bersekolah di SD, karena jika Aku sekolah di SD Aku
akan diberikan hadiah orang tuaku berupa sepeda baru warna merah muda. Dengan semangat
Aku memakai seragam baruku. Tenyata 
seragamku kebesaran terutama roknya,tetapi masalah itu dapat di atasi
dengan menggunakan ikat pinggang. Tubuhku yang kecil dan mungil seakan diselimuti
oleh baju seragam itu. 
Aku berangkat ke sekolah
bersama kedua sahabatku dan Mbak Wulan. Setelah merasakan sehari belajar di SD,
ternyata semua cerita Mbak Wulan tentang SD itu semuanya salah. Aku pun semakin
semangat untuk belajar di SD bersama teman –teman lainnya. Hari demi hari aku lewati
dengan menyenangkan dan semangat belajar yang tinggi
Hari ini hari jumat, seperi
sekolah pada umumnya para siswa diwajibkan memakai  seragam pramuka. Seragam pramukaku juga
kebesaran bahkan lebih besar dari seragam sebelumnya yang telah aku pakai. Pada
waktu itu, ikat pinggang yang biasa kugunakan untuk membantu seragamku yang
kebesaran menghilang dari gantungan baju. Dengan terpaksa  Aku sekolah 
tidak mengenakan ikat pinggang.
Waktu itu SD Negei Ngemplak
mangadakan jumat sehat yang diisi dengan senam sehat yang dilakukan oleh
seluruh warga sekolah. Dalam senam itu aku 
berada di baris paling depan. Rasa was-was tentang kondisi seragamku ini
membuatku takut apabila rokku nanti melorot.sehingga aku harus selalu
memengangi rokku.
Gerakan demi gerakan Aku
tirukan dengan penuh perhatian dan tak lupa terus memegangi rokku. Hingga suatu
ketika pada gerakan senam bagian inti yang gerakanya dinamis, membuat aku
terlena dan membuatku lupa untuk memegangi rokku. Tiba-tiba rokku melorot
padahal waktu itu Aku hanya memakai celana dalam karena sewaktu di TK terbiasa
tidak memakai celana pendek. Seluruh peserta senam menertawakanku . dengan secepat
kilat Aku menarik kembali rokku. Walaupun dengan rasa malu Aku tetap
melanjutkan senam hingga selesai.
Seperti itulah, ceritaku
semasa awal duduk di bangku Sekolah Dasar di yang tidak akan pernah terlupakan.
------
TAMAT------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar